Apa Itu Flavor (Perisa) ?

hi foodie, kita tahu kebanyakan makanan kemasan atau olahan menggunakan perisa untuk menguatkan rasa pada produk tersebut, oleh karena itu masyarakat bertanya-tanya apakah makanan itu baik atau tidak dan kebanyakan masyarakat akan meragukan kesehatan makanan tersebut, namun sebagian yang lain juga ada yang tidak perduli. ok, dari pada kebanyakan bertanya-tanya yuk kita simak apa itu flavor dalam pengertian akademis.

Definisi Flavor :
         Flavor atau dalam bahasa Indonesia secara resmi disebut Perisa merupakan pikiran atau gagasan terhadap rasa, penciuman (aroma), dan Somatosensorik (Semacam sistem Indra yang mendeteksi Pengalaman sensasi sepertisentuhan atau tekanan, Thermal (sensasi panas/dingin), Iritation (Sensasi mengiritasi), dan tactile (Sensasi permen meledak2) )

Definisi Sensasi:
         Sensasi adalah proses penerimaan rangsangan dari luar (ex: makan) dan membentunya menjadi suatu energi netral.

Definisi Perception/Persepsi :
       Persepsi adalah proses interpretasi informasi sensori yang masuk dan kita rasakan menggunakan panca indra.

Sebenarnya cangkupan flavor itu adalah seluruh Indra manusia, seperti lidah (perasa),
hidung (penciuman), Chemestesis (sensasi2 kimia), pendengaran dan komponen fisik seperti warna dan penampakan sehingga flavor yang di sukai juga akan berpengaruh pada kondisi sosial seseorang, lingkungan, budaya, politik , ekonomi dan aspek-aspek sosial yang lain. contoh saja di Indonesia makanan Padang akan cenderung memiliki makanan yang pedas sedangkan makanan jogja akan memiliki rasa yang cenderung manis. sehingga dapat dilihat bahwa perbedaan budaya mampu mempengaruhi perbedaan kesukaan seseorang terhadap makanan.

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perception flavour

  1. Komponen Pangan : hal ini merupakan aspek yang pertama, tentu saja untuk mendapatkan flavor yang baik diperlukan komponen-komponen makanan terebut yang baik dan disukai. semua yang terkait dalam makanan tersebut diantaranya komponen aroma, asa, warna, tekstur dan penampakan.
  2. Lingkungan Mulut: Saat makanan ada dimulut kita sudah mulai mampu merasakan sensasi yang ada pada makanan tersebut dan membuat persepsi, yang mempengaruhi dalam mulut adalah saliva, pernafasan, menelan, kunyahan, lapisan mukosa.
  3. Psycho-Social Effect: dan yang terahir adalah psyco-sosial effec, seperti mood, kebudayaan, perhatian, ingatan/ekspektasi, hal-hal itu dapat mempengaruhi flavor saat dikonsumsi. 


Buat lebih tahu bagaimana Persepsi dapat terbentuk, tunggu post selanjutnya..

Comments